HAPPY FOOD NOTES

Makan Berlebih saat Stress? Coba Lakukan Ini!

Makan Berlebih saat Stress? Coba Lakukan Ini!

Retno Yunita Sari, S.Gz

 

Saat mengalami stres, seseorang cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Kondisi ini disebut dengan stress eating atau emotional eating. Tidak hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, seseorang yang sedang mengalami stres cenderung mengkonsumsi makanan manis dengan kadar indeks glikemik yang tinggi dan tinggi lemak. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka dapat menyebabkan terjadinya obesitas dan memicu berbagai masalah kesehatan lainnya. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Stress Eating

Stress eating atau emotional eating diartikan sebagai perilaku makan berlebih akibat stres atau emosi negatif yang berkepanjangan. Saat mengalami stres, hormon kortisol akan diproduksi lebih banyak dan membuat nafsu makan meningkat. Peningkatan kadar kortisol saat stress juga dapat menimbulkan dampak negatif lain bagi tubuh antara lain:

  1. Kecenderungan ingin mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak
  2. Memicu terjadinya overweight dan obesitas
  3. Penumpukan lemak tubuh
  4. Mengganggu kualitas tidur

Jika stress eating tidak segera ditangani, maka dapat memberikan dampak kesehatan yang serius seperti diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Lakukan Hal Ini untuk Mengatasi Stress Eating

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebiasaan makan berlebih karena stres.

  1. Perbanyak Interaksi dengan Orang Terdekat

Interaksi dengan orang terdekat dapat mengalihkan perhatian sehingga dapat mencegah dampak negatif dari stres termasuk kebiasaan makan berlebih.

  1. Meditasi Mindfulness dan Tidur Teratur 

Meditasi mindfulness dapat melatih fokus, mendukung respon stres yang lebih sehat, serta meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang cukup dan berkualitas membantu pengelolaan stres dan regulasi asupan makan yang lebih sehat. 

  1. Tetap Aktif Bergerak

Aktif bergerak menurunkan kadar hormon stres serta meningkatkan produksi hormon endorphin yang dapat memberikan rasa bahagia. Cukup minimal lakukan peregangan ringan atau berjalan selama 5 menit untuk memperbaiki mood selama stres.

  1. Konsumsi Makanan dan Snack Sehat 

Konsumsi makanan dan snack sehat dalam jumlah yang tepat dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah makan berlebih selama stres. Pilih jenis makanan yang mengandung cukup karbohidrat, tinggi protein, lemak sehat, kaya akan vitamin dan mineral, serta rendah indeks glikemik. Selain itu, perhatikan jenis gula yang dikonsumsi. Pemilihan jenis gula rendah indeks glikemik, seperti Gula Lontar, merupakan cara agar dapat menikmati rasa manis yang enak, namun tetap sehat.

YAVA percaya bahwa makanan enak DAN sehat tetap dapat dinikmati kapanpun, termasuk saat stres. Terbuat dari bahan berkualitas dan mengandung Gula Lontar rendah indeks glikemik, produk-produk YAVA cocok menjadi pilihan saat craving makanan manis dan mengatasi makan berlebih selama stres.

Dapatkan produk-produk YAVA dengan berbagai varian rasa yang tersedia secara online dan offline.

Sumber dan Referensi:

  1. Stress in America: Stress Greatly Impacts Adults’ Health and Behaviors, Particularly Unhealthy Eating.  
  2. Interactions Between Sleep, Stress, and Metabolism
  3. Stress Eating: What is It and How do You Stop It?
  4. Emotional Eating in Healthy Individuals and Patients with an Eating Disorder
  5.  Mindfulness-based stress reduction as a stress management intervention for healthy individuals